Tutorial Transformasi INFORMATICA & Transformasi Filter
Apa itu Transformasi?
Transformasi di Informatica adalah objek yang membuat, memodifikasi, atau meneruskan data ke struktur target yang ditentukan (tabel, file, atau target lainnya).
Tujuan transformasi di Informatica adalah untuk memodifikasi data sumber sesuai kebutuhan sistem target. Ini juga memastikan kualitas data yang dimuat ke target.
Informatica menyediakan berbagai transformasi untuk menjalankan fungsi tertentu.
Misalnya, melakukan penghitungan pajak berdasarkan data sumber, operasi pembersihan data, dll. Dalam transformasi, kami menghubungkan port untuk meneruskan data ke sana, dan transformasi mengembalikan output melalui port output.
Klasifikasi Transformasi
Transformasi diklasifikasikan menjadi dua kategori, satu berdasarkan konektivitas, dan lainnya berdasarkan perubahan jumlah baris. Pertama kita akan melihat transformasi berdasarkan konektivitas.
Jenis transformasi berdasarkan konektivitas
- Transformasi Terhubung
- Transformasi yang Tidak Terhubung
Di Informatica, selama pemetaan, transformasi yang terhubung ke transformasi lain disebut transformasi terhubung.
Sebagai contoh, Transformasi kualifikasi sumber tabel Sumber EMP terhubung ke transformasi filter untuk menyaring karyawan suatu departemen.
Transformasi yang tidak berhubungan dengan transformasi lain disebut transformasi tidak berhubungan.
Fungsionalitasnya digunakan dengan memanggilnya di dalam transformasi lain seperti transformasi Ekspresi. Transformasi ini bukanlah bagian dari rencana.
Transformasi terhubung lebih disukai ketika untuk setiap baris masukan, transformasi dipanggil atau diharapkan mengembalikan suatu nilai. Misalnya, untuk kode pos di setiap baris, transformasi mengembalikan nama kota.
Transformasi yang tidak terhubung berguna jika fungsinya hanya diperlukan secara berkala atau berdasarkan kondisi tertentu. Misalnya, menghitung rincian pajak jika nilai pajak tidak tersedia.
Jenis transformasi berdasarkan perubahan jumlah baris
- Transformasi Aktif
- Transformasi Pasif
Transformasi Aktif adalah mereka yang mengubah baris data dan jumlah baris input yang diteruskan ke sana. Misalnya, jika suatu transformasi menerima sepuluh jumlah baris sebagai masukan, dan mengembalikan lima belas jumlah baris sebagai keluaran, maka transformasi tersebut merupakan transformasi aktif. Data dalam baris juga diubah dalam transformasi aktif.
Transformasi pasif adalah transformasi yang tidak mengubah jumlah baris masukan. Pada transformasi pasif jumlah baris masukan dan keluaran tetap sama, hanya data yang diubah pada tingkat baris.
Dalam transformasi pasif, tidak ada baris baru yang dibuat, atau baris yang sudah ada dihilangkan.
Berikut adalah Daftar Transformasi di Informatica
- Transformasi Kualifikasi Sumber
- Transformasi Agregator
- Transformasi Router
- Transformasi tukang kayu
- Transformasi Peringkat
- Urutan Generator Transformasi
- Transformasi Kontrol Transaksi
- Transformasi Pencarian dan Dapat Digunakan Kembali
- Transformasi Normalisasi
- Penyesuaian Kinerja untuk Transformasi
- Transformasi Eksternal
- Transformasi Ekspresi
Apa itu Transformasi Filter?
Transformasi Filter adalah transformasi aktif karena mengubah jumlah catatan.
Dengan menggunakan transformasi filter, kita dapat memfilter rekaman berdasarkan kondisi filter. Transformasi filter adalah transformasi aktif karena mengubah jumlah rekaman.
Misalnya, untuk memuat record karyawan yang memiliki deptno sama dengan 10 saja, kita dapat memasukkan transformasi filter ke dalam pemetaan dengan kondisi filter deptno=10. Jadi hanya record-record yang memiliki deptno =10 yang akan dilewatkan melalui transformasi filter, sisanya record-record lainnya akan dibuang.
Cara menggunakan transformasi filter-
Langkah 1) Buat pemetaan yang memiliki sumber “EMP” dan target “EMP_TARGET”
Langkah 2) Kemudian di pemetaan
- Pilih menu Transformasi
- Pilih opsi buat
Langkah 3) Kemudian di jendela buat transformasi
- Pilih Filter Transformasi dari daftar
- Masukkan nama Transformasi “fltr_deptno_10”
- Pilih opsi buat
Langkah 4) Transformasi filter akan dibuat, Pilih tombol "Selesai" di jendela buat transformasi
Langkah 5)Dalam pemetaan
- Seret dan lepas semua kolom kualifikasi Sumber ke transformasi filter
- Tautkan kolom dari transformasi filter ke tabel target
Langkah 6) Double klik pada transformasi filter untuk membuka propertinya, lalu
- Pilih menu properti
- Klik pada editor kondisi Filter
Langkah 7) Kemudian di editor ekspresi kondisi filter
- Masukkan kondisi filter – deptno=10
- Pilih tombol OK
Langkah 8) Sekarang lagi di jendela edit transformasi di tab Properties Anda akan melihat kondisi filter, pilih tombol OK
Sekarang simpan pemetaan dan jalankan setelah membuat sesi dan alur kerja. Di tabel target, hanya record yang memiliki deptno=10 yang akan dimuat.
Dengan cara ini, Anda dapat memfilter rekaman sumber menggunakan transformasi filter.