Triase Bug/Cacat dalam Pengujian Perangkat Lunak
Apa itu 'Triase Cacat'?
Triase cacat adalah proses di mana setiap bug diprioritaskan berdasarkan tingkat keparahan, frekuensi, risiko, dll. Istilah triase digunakan dalam pengujian Perangkat Lunak/QA untuk menentukan tingkat keparahan dan prioritas cacat baru.
Mengapa kita perlu memiliki 'Triase Cacat'?
Tujuan dari Bug Triage adalah untuk mengevaluasi, memprioritaskan dan menetapkan penyelesaian cacat. Tim perlu memvalidasi tingkat keparahan kerusakan, membuat perubahan sesuai kebutuhan, menyelesaikan penyelesaian kerusakan, dan menugaskan sumber daya. Terutama digunakan dalam manajemen proyek tangkas.
Seberapa sering 'Triase Cacat' perlu dilakukan dalam sebuah rilis?
Frekuensi pertemuan triase Cacat tidak tetap. Itu tergantung pada situasi proyek.
Berikut beberapa faktor penting yang menentukan frekuensi Rapat Triage Cacat:
Faktor-faktor penting ini adalah:
- Sesuai jadwal proyek
- Jumlah cacat dalam sistem
- Dampak pada jadwal ketersediaan anggota tim
- Kesehatan proyek secara keseluruhan
Biasanya Defect Triage Meetings diadakan dua atau tiga kali dalam seminggu.
Siapa saja peserta wajib dan peserta lainnya dalam 'Triage Cacat'?
Peserta Wajib
Anggota proyek di bawah ini selalu mengambil bagian dalam Rapat Triase Cacat.
- Manajer Proyek
- Ketua Tim Uji
- Pimpinan Teknis
- Ketua Tim Pengembangan
Peserta Opsional
- Pengembang
- Penguji
- Analis Bisnis
Peran dan Tanggung Jawab peserta selama 'Triase Cacat'.
Ketua Tim Uji
- Rapat triase bug terjadwal dan mengirimkan pemberitahuan rapat untuk peserta.
- Buat laporan kerusakan dan kirimkan ke semua peserta sebelum rapat.
- Tetapkan prioritas dan tingkat keparahan cacat.
- Memberikan presentasi agar anggota lain memahami Akar Penyebab Kecacatan.
- Setiap catatan rapat diambil dan dikirim ke peserta rapat.
Pemimpin Pengembangan
- Membantu dalam menentukan prioritas cacat.
- Diskusikan kesulitan cacat dan jelaskan risiko yang timbul karena cacat tersebut.
- Alokasikan pekerjaan untuk memperbaiki kerusakan kepada pengembang terkait.
- Perbarui resolusi cacat dan sertakan catatan pengembangan jika ada informasi yang hilang atau informasi tambahan yang diperlukan oleh pengembang.
Manajer Proyek
- Membantu dalam menentukan prioritas cacat.
- Diskusikan tanggal rilis iterasi berikutnya untuk QA.
- Perlu memastikan bahwa perwakilan pengguna terkait juga diundang ke pertemuan triase bug.
Apa yang terjadi selama Rapat 'Triase Cacat'?
- Ketua Tim Penguji mengirimkan laporan bug dengan cacat baru. Selama pertemuan triase cacat, setiap cacat dianalisis untuk melihat apakah prioritas dan tingkat keparahan yang tepat telah ditetapkan padanya.
- Prioritas disusun ulang jika diperlukan.
- Cacat dianalisis dan dievaluasi berdasarkan tingkat keparahannya.
- Ini termasuk diskusi mengenai kompleksitas cacat, risiko, penolakan, penugasan kembali kesalahan yang dilakukan.
- Pembaruan ditangkap dalam sistem pelacakan bug.
- Insinyur QA akan melakukan perubahan pada setiap cacat dan mendiskusikannya dengan setiap peserta.
- Bidang “Komentar” diperbarui dengan benar dengan mencatat poin-poin penting pertemuan.
Apa hasil dari 'Triase Cacat'?
Di akhir setiap pertemuan, Defect Triage Metrics akan disiapkan dan diberikan kepada seluruh peserta. Laporan ini berfungsi sebagai risalah rapat yang akan berguna untuk rapat-rapat selanjutnya.
Kesimpulan
- Triase kerusakan adalah proses di mana setiap bug diprioritaskan berdasarkan tingkat keparahan, frekuensi, risiko, dll.
- Tujuan dari Bug Triage adalah untuk mengevaluasi, memprioritaskan dan menetapkan penyelesaian cacat.
- Frekuensi pertemuan triase kerusakan ditentukan berdasarkan jadwal proyek, jumlah kerusakan dalam sistem, kesehatan proyek secara keseluruhan, dll.
- Manajer Proyek, Ketua Tim Uji, Pimpinan Teknis, Ketua Tim Pengembangan ikut serta dalam pertemuan ini.
- Cacat dianalisis dan dievaluasi berdasarkan tingkat keparahannya.